Sejarah Kampung Pasir Angling
- Home
- Sejarah
Kampung Pasir Angling, yang terletak di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat, memiliki sejarah yang kaya dan erat kaitannya dengan tradisi serta kearifan lokal dengan masyarakatnya yang hidup harmonis dan saling bergotong-royong. Konon, nama Pasir Angling berasal dari seorang pendatang yang dipercaya menebang pohon lalu merasa “linglung” atau kebingungan. Dari peristiwa inilah nama “Pasir Angling” terbentuk, yang mengandung makna untuk menjaga keseimbangan alam. Pada masa lalu, mayoritas mata pencaharian Masyarakat Kampung Pasir Angling adalah bertani dan beternak yang didukung oleh Letak geografis yang berada di kaki Bukit Tunggul dan dikelilingi oleh hutan lebat menjadikan kampung ini sebagai tempat yang subur dan kaya akan sumber daya alam, yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Seiring berjalannya waktu, Kampung Pasir Angling mengalami berbagai perubahan, baik dari segi sosial maupun ekonomi. Meskipun tetap mempertahankan tradisi leluhur, seperti upacara adat dan gotong-royong, kampung ini mulai terbuka terhadap pengaruh modernisasi. Infrastruktur mulai dibangun, pendidikan semakin diperhatikan, dan peluang ekonomi baru muncul, terutama dalam sektor pariwisata dan pertanian organik. Transformasi ini tidak hanya membawa kemajuan bagi masyarakat, tetapi juga tantangan dalam menjaga identitas dan kelestarian lingkungan alam yang menjadi bagian penting dari sejarah dan kehidupan Kampung Pasir Angling.

